Jumat, 26 Juni 2015

Ketika Kau Pergi Terlalu Cepat

Punggungmu semakin lama semakin hilang dari pandanganku. Tatapan kosong dan perkataan sayang yang kau titipkan terakhir kali menyisakan sesak. Bagaimana mungkin aku baik-baik saja sementara kau meninggalkan berbagai kenangan?

Kau curang. Kau bisa saja pergi lalu melupakan semuanya. Sementara aku disini mau tak mau mengingatnya lagi, hampir setiap hari. Jalan yang pernah kita telusuri, tempat yang kita kunjungi dan lagu yang sekarang tak ingin aku putar kembali. Terlalu perih.

Ada rindu yang menyakitkan ketika aku menahan perasaan. Tetapi aku tau lebih menyakitkan ketika aku berkata jujur sementara aku sadar kau tidak bisa hadir. Benar memang seharusnya aku tidak menerima tawaranmu untuk datang kembali, seharusnya juga aku tidak menentang dan memperdebatkan saran yang diberikan temanku. Tetapi hati dan pikiranku tak sejalan. Kau dan aku sedang diperbudak perasaan. Bagiku, bahkan sampai sekarang.

Hai, aku masih mengharapkan secercah harapan untuk sebuah pertemuan kita. 

Dari aku yang masih terjebak
ketika kau pergi terlalu cepat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar