Senin, 24 Juni 2013

kota kita nanti

"menara itu begitu indah, bukan?..."
       kita, dengan dua pasang mata, dengan rasa yang sama, bahagia. sangat bahagia. sampai-sampai hanya air mata yang dapat menjelaskan rasa ini. janji yang pernah terucap beberapa tahun lalu, dan terjadi, nyata! kita disini, ya di kota ini, sayang. Paris.

       "bonjour, chéri!", kata yang setiap pagi tak pernah lupa terucap dibibirnya, juga setiap lengkungan manis yang dia sebut dengan... senyuman itu. oh ya, sampai lupa aku memperkenalkannya, dia ini pacarku. wajah oriental, dengan mata kecil, mata yang hampir tidak terlihat setiap kali ia tersenyum. juga hidung yang tidak terlalu mancung sekarang, akibat kecelakaan yang dialaminya dulu. tidak lupa rambutnya yang sedikit curly, serta kulit yang putih dan soft ketika aku menyentuhnya.
       dia, kopi panas dan aku, coklat panas, sehingga pagi ini tidak terlalu dingin lagi. setelah itu, kita masih saja berkeliling menghabiskan waktu, menyusuri setiap jalan, mengunjungi setiap tempat yang masih asing. Arch de Triomphe, Champ Elysee, Musee Du LouvrePlace de la Concorde. sering kali, waktu begitu cepat berlalu saat bersamanya.
       sore ini, sore yang entah kesekian kalinya kita memandang menara ini lagi. seakan menjadi rutinitas sehari-hari. masih sama. "menara itu begitu indah, bukan?..." kata yang juga masih sama. tidak lupa pula potret kita, yang kita ambil dibalik menara ini.

       dia menatapku dalam, menggenggam jemariku juga mengecup ringan keningku. "Je T'aime!", tegasnya di malam ini, bahkan siluet wajahnya yang terpancar jelas dari cahaya lampu yang menerangi menara ini, masih begitu jelas saat mengatakan itu, how romantic! ku ulangi lagi, di malam ini, malam terakhir kita.